Senin, 12 Oktober 2015
Kamis, 03 September 2015
HUMAS COOR KOCAK
MUSIK BELUM SELESAI
SANG MERAH PUTIH
SUDAH SAMPAI
Pekanbaru,
17 Agustus 2015. Darel hikmah, dalam rangka HUT RI Ke-70. Senin pagi tepat
pukul 07:15 seluruh santri sudah rapi berbaris dilapangan utama untuk
melaksanakan upacara 17 agustus. Perasaan antusias tampak terlihat jelas dari
para peserta upacara, apalagi petugas-petugasnya yang dipercayakan sebagai
petugas kompi, paskibra dan pemimpin upacara. Terutama petugas kompi, dari
kompi 1 sampai kompi 4 yang terlihat gagah, ganteng , cantik dan imut-imut.
Begitu juga tidak kalah saing dengan petugas paskibra yang berpostur tubuh
sixpeck dan beranekaragam warna kulitnya, ditambah lagi seluruh tubuhnya
dibalut dengan kain serba warna putih yang menambah kesan gagah dan keren.
Persiapan yang sangat matang sudah
direncanakan oleh para petugas upacara dari mulai gagahnya sang pemimpin dan
beberapa kompi ditambah lagi kekompakan dari para pasukan pengibar bendera sang
saka merah putih. Upacara pun dimulai tepat pukul 07:20, suasana hening dan
beberapa acara pun sudah dilaksanakan, kini tiba saatnya dimana bendera saka
sang merah putih siap untuk dikibarkan. Kekompakan kaki dari para pengibar
bendera yang membuat kagum peserta upacara.namun di tengah tengah kekaguman
tersebut para pesarta upacara menampakkan wajah kecewa. Dikarnakan berhentinya
bendera di ujung tiang tidak seirama dengan berhentinya musik drum band.Timbul
berbagai pertanyaan dari beberapa peserta upacara??????????????????????????
saat
diwawancarai dari berbagai macam argumentasi para peserta upacara ada yang
mengatakan bahwa ” irama musik drum band nya terlalu lambat dan ada juga yang
mengatakan bahwa sang pengerek bendera tidak menyadari kalau mereka mengerek
benderanya terlalu cepat”. Namun hal seperti ini sudah wajar dan lumrah, karena
kedua pengerek tidak melihat posisi bendera sudah sampai diujung tiang.
Upacarapun selesai dan tampak jelas
keletihan dari para petugas dan peserta upacara karna teriknya panas matahari
dan terlalu lamanya upacara bahkan di tengah-tengah berjalannya upacara sempat
ada beberapa pesarta upacara yang tampak di gotong karna pingsan.
Upacara pun selesai saatnya pertunjukan
atraksi senam semaphore dan PBB seratus yang ditampilkan oleh para pramuka
penggalang dan penegak putri yang tampak cantik dan imut-imut.kekompakan dan
kelihaian dalam menggerakan bendera semaphore yang hampir berjumlah kurang
lebih 150 orang tersebut mampu membuat para penonton takjub melihatnya .begitu
juga kekompakan mereka dalam atraksi PBB seratus yang mampu menyetrum para
penonton yang melihatnya. Kebanggaan tersendiri dari regu jago yang lihai dan
cekatan dalam membuat formasi menara yang menjulang ke atas. dan yang lebih
menakjupkan lagi seorang anggota pasus
membuat kata-kata melalui gerakan semaphore di atas formasi tersebut.Gemuruh
tepuk tangan para penonton melengkapi suasana
keceriaan setelah berbagai macam atraksi di tampilkan sekligus menjadi
akhir dari upacara-17 agustus.lapangan utama pun menjadi sepi karna para
peserta upaaacara sekaligus penonton telah meninggalkan lapangan utama dan
hanya tampak beberapa petugas upacara
yang berjalan dengan wajah lelah dan letih yang di karnakan susunan
upacara yang padat dan lama.namun letihnya upacara tersebut sudah terbayarkan
dengan berfoto bersama dengan petugas upacara,jajaran pondok dan seluruh
majelis guru.semuanya tampak ceria dan bahagia .namun di tengah tengah
keceriaan setelah foto bersama seorang majelis guru yang sekaligus jajaran
pondok mengungkapkan kekecewaanya terhadap pasukan paskibra yang di karnakan
kedua pengerek bendera yang tidak tepat menghentikan bendera yang tidak sesuai
dengan irama drum band.
“Yang berlalu biarlah berlalu,kesalahan
kecil jangan di perbesar karna dapat menimbulkan masalah yang besar pula. Namun
juga kesalahan yang kecil itu jangan dianggap sepelle.”
Mungkin itu kata kata yang patut diungkapkan
bagi kedua pengerek bendera tersebut.Tibalah saat nya pembagian konsumsi,
walaupun hanya sebuah pop mie, itu sudah menjadi penunda lapar dan suatu
kebanggan tersendiri dari para petugas upacara yang berhasil mensukseskan
upacara 17 Agustus di Pondok Pesantren DAR EL Hikmah.
Semua susunan acara suddah terselesaikan
tibalah saat nya untuk gila gilaan dengan beryel yel dengan suara lantang dan
keras seakan akan tenggorokan terasa mau copot karna terlalu bersemangat
meneriakkan lagu yel yel.Dan itu juga sudah menjadi kebiasaan para anggota
KOORDINTOR dan PASUS putra setelah melaksanakan suatu acara mereka selalu
mengakhirinya dengan beryel yel bersama, termasuk setelah melaksanakan upacara
17 Agustus di Pondok Pesantren DAR EL Hikmah.
Coordinator
humas:DA-FT
Langganan:
Postingan (Atom)