Kamis, 03 September 2015

Komandan upacara, Komandan kompi, Paskibra and Majelis guru


HUMAS COOR KOCAK


                           MUSIK BELUM SELESAI
SANG MERAH PUTIH SUDAH SAMPAI


              

             Pekanbaru, 17 Agustus 2015. Darel hikmah, dalam rangka HUT RI Ke-70. Senin pagi tepat pukul 07:15 seluruh santri sudah rapi berbaris dilapangan utama untuk melaksanakan upacara 17 agustus. Perasaan antusias tampak terlihat jelas dari para peserta upacara, apalagi petugas-petugasnya yang dipercayakan sebagai petugas kompi, paskibra dan pemimpin upacara. Terutama petugas kompi, dari kompi 1 sampai kompi 4 yang terlihat gagah, ganteng , cantik dan imut-imut. Begitu juga tidak kalah saing dengan petugas paskibra yang berpostur tubuh sixpeck dan beranekaragam warna kulitnya, ditambah lagi seluruh tubuhnya dibalut dengan kain serba warna putih yang menambah kesan gagah dan keren.
   Persiapan yang sangat matang sudah direncanakan oleh para petugas upacara dari mulai gagahnya sang pemimpin dan beberapa kompi ditambah lagi kekompakan dari para pasukan pengibar bendera sang saka merah putih. Upacara pun dimulai tepat pukul 07:20, suasana hening dan beberapa acara pun sudah dilaksanakan, kini tiba saatnya dimana bendera saka sang merah putih siap untuk dikibarkan. Kekompakan kaki dari para pengibar bendera yang membuat kagum peserta upacara.namun di tengah tengah kekaguman tersebut para pesarta upacara menampakkan wajah kecewa. Dikarnakan berhentinya bendera di ujung tiang tidak seirama dengan berhentinya musik drum band.Timbul berbagai pertanyaan dari beberapa peserta upacara??????????????????????????
saat diwawancarai dari berbagai macam argumentasi para peserta upacara ada yang mengatakan bahwa ” irama musik drum band nya terlalu lambat dan ada juga yang mengatakan bahwa sang pengerek bendera tidak menyadari kalau mereka mengerek benderanya terlalu cepat”. Namun hal seperti ini sudah wajar dan lumrah, karena kedua pengerek tidak melihat posisi bendera sudah sampai diujung tiang.
    Upacarapun selesai dan tampak jelas keletihan dari para petugas dan peserta upacara karna teriknya panas matahari dan terlalu lamanya upacara bahkan di tengah-tengah berjalannya upacara sempat ada beberapa pesarta upacara yang tampak di gotong karna pingsan.
    Upacara pun selesai saatnya pertunjukan atraksi senam semaphore dan PBB seratus yang ditampilkan oleh para pramuka penggalang dan penegak putri yang tampak cantik dan imut-imut.kekompakan dan kelihaian dalam menggerakan bendera semaphore yang hampir berjumlah kurang lebih 150 orang tersebut mampu membuat para penonton takjub melihatnya .begitu juga kekompakan mereka dalam atraksi PBB seratus yang mampu menyetrum para penonton yang melihatnya. Kebanggaan tersendiri dari regu jago yang lihai dan cekatan dalam membuat formasi menara yang menjulang ke atas. dan yang lebih menakjupkan lagi seorang anggota pasus   membuat kata-kata melalui gerakan semaphore di atas formasi tersebut.Gemuruh tepuk tangan para penonton melengkapi suasana  keceriaan setelah berbagai macam atraksi di tampilkan sekligus menjadi akhir dari upacara-17 agustus.lapangan utama pun menjadi sepi karna para peserta upaaacara sekaligus penonton telah meninggalkan lapangan utama dan hanya tampak beberapa petugas upacara  yang berjalan dengan wajah lelah dan letih yang di karnakan susunan upacara yang padat dan lama.namun letihnya upacara tersebut sudah terbayarkan dengan berfoto bersama dengan petugas upacara,jajaran pondok dan seluruh majelis guru.semuanya tampak ceria dan bahagia .namun di tengah tengah keceriaan setelah foto bersama seorang majelis guru yang sekaligus jajaran pondok mengungkapkan kekecewaanya terhadap pasukan paskibra yang di karnakan kedua pengerek bendera yang tidak tepat menghentikan bendera yang tidak sesuai dengan irama drum band.
   “Yang berlalu biarlah berlalu,kesalahan kecil jangan di perbesar karna dapat menimbulkan masalah yang besar pula. Namun juga kesalahan yang kecil itu jangan dianggap sepelle.”
   Mungkin itu kata kata yang patut diungkapkan bagi kedua pengerek bendera tersebut.Tibalah saat nya pembagian konsumsi, walaupun hanya sebuah pop mie, itu sudah menjadi penunda lapar dan suatu kebanggan tersendiri dari para petugas upacara yang berhasil mensukseskan upacara 17 Agustus di Pondok Pesantren DAR EL Hikmah.
    Semua susunan acara suddah terselesaikan tibalah saat nya untuk gila gilaan dengan beryel yel dengan suara lantang dan keras seakan akan tenggorokan terasa mau copot karna terlalu bersemangat meneriakkan lagu yel yel.Dan itu juga sudah menjadi kebiasaan para anggota KOORDINTOR dan PASUS putra setelah melaksanakan suatu acara mereka selalu mengakhirinya dengan beryel yel bersama, termasuk setelah melaksanakan upacara 17 Agustus di Pondok Pesantren DAR EL Hikmah.
Coordinator humas:DA-FT